.quickedit{ display:none; }
dari Devy oleh Devy untuk teman-teman ^_^

Sabtu, 18 Agustus 2012

Manajemen Waktu untuk Bisnis Handmade

Saat pesanan berlimpah, tenaga kurang, waktu terbatas rasanya seperti nyaris putus asa, jenuh dan kalau kurang suntikan semangat akan membuat kita stres dan berhenti di tengah jalan. Padahal sebetulnya asalkan kita mau mempelajari kemampuan diri kita sendiri dan mempelajari bagaimana kebiasaan rata-rata dalam kalender kerja kita selama setahun kita pasti bisa mengatasinya.Saya akan mencoba berbagi pengalaman khususnya dari pekerjaan saya sebagai crafter flanel(pengrajin produk-produk flanel) tunggal yang memakai sistem made by order (mengerjakan jika ada pesanan).

Saya mengerjakannya sendirian, tidak ada karyawan. Saya juga masih berbagi kesibukan dengan kegiatan rumah tangga rutin seperti memasak, mengantar & menjemput anak-anak sekolah, mendampingi anak-anak belajar dan tentunya menjadi pendamping & tempat berbagi untuk suami juga :) Tapi karena saya sangat menyukai segala yang berbau handmade dan saya ingin punya penghasilan sendiri, dengan segala konsekuaensinya saya ikhlas menerima berbagai suka duka dalam pekerjaan saya sebagai crafter tunggal. Bagaimana cara kerja saya? Bagaimana cara saya membagi waktu sebaik mungkin? Bagaimana memulainya? Tidak sulit jika kita mau menerapkan manajemen waktu yang konsisten dan disiplin.

Langkah 1: Saya buat daftar kerja harian/rutinitas saya mulai Senin - Minggu. Dari situ akan tampak hari apa saja dan jam berapa saja yang padat dan tidak bisa diganggu gugat. Dari situ saya juga bisa melihat hari apa saja dan jam berapa saja yang luang. Saya atur kembali waktu-waktu mana yang bisa saya buat seefisien mungkin agar tidak banyak waktu terbuang sia-sia dan saya juga tidak perlu mengorbankan waktu pribadi saya untuk pekerjaan. Misal: saya paling kosong setelah jam 2 siang. Sebelum jam 2 siang ada sela-sela waktu luang yang bisa saya manfaatkan untuk pekerjaan tapi harus siap "diganggu" aktifitas rutin seperti menjemput anak-anak pulang dari sekolah.

Langkah 2: Kemudian saya evaluasi kreasi-kreasi saya dan kesanggupan saya mengerjakan tiap satuannya dengan asumsi tidak ada "gangguan" apapun. Dari situ saya bisa mengetahui secara normal berapa hari saya sanggup menyelesaikan tiap satuan kreasi saya. Misal: saya sanggup mengerjakan topping flanel 50 pcs sehari (sudah saya sesuaikan dengan jadwal rutinitas harian saya)

Langkah 3: Saya tetapkan komitmen jam kerja saya setiap harinya. Misal: jam kerja saya Senin - Sabtu mulai 09:00 - 17:00 dengan toleransi lembur maksimal sampai jam 18:00. Minggu dan hari libur nasional 100% libur (tidak menyentuh pekerjaan sedikit pun).

Langkah 4: Saat ada pesanan masuk, saya catat apa jenisnya dan berapa jumlah pesanannya.Saya cek kalender, saya hitung mulai tanggal berapa saya bisa mengerjakannya dan tanggal berapa saya sanggup menyelesaikannya. Saya informasikan kepada pemesan tentang komitmen saya tersebut.

Langkah 5: Begitu kesepakatan tercapai, pesanan akan saya kerjakan sesuai komitmen. Jika kita disiplin pasti semua akan berjalan lancar, tepat waktu dan hasilnya pun bagus.

Selama ini saya menerapkan langkah-langkah tersebut untuk pekerjaan saya. Hasil positif yang saya peroleh untuk pekerjaan saya: pesanan tetap banyak dan terkontrol, pemesan puas dan lebih percaya dengan kita (tidak khawatir dan tidak perlu setiap saat menanyakan progres pekerjaan kita), hasil kerja tetap bagus dan rapi.

Hasil positifnya bagi saya pribadi: waktu saya untuk keluarga tetap ada dan utuh, kesehatan saya sekeluarga tetap terjaga, waktu istirahat saya juga tidak terganggu/terkurangi, tidak stress dan tetap semangat, dan.....pundi-pundi tetap terisi...hehehe...

Begitu lah teman-teman...sekedar pengalaman yang bisa saya bagikan. Intinya: KOMITMEN & DISIPLIN. Semoga bisa menjadi inspirasi dan bermanfaat untuk kalian ya ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar